Getting and validating data
Sebelum mempertimbangkan cara mengakses data, Anda harus memastikan sumber data yang akan Anda analisis. Lalu, Anda harus membuat rencana untuk memindahkan data tersebut dari tempat penyimpanannya ke komputer Anda. Untuk memperoleh data, ikuti proses tiga tahap: tentukan data, pindahkan data, akses data.
- Tekan menu File lalu pilih Open
- Tekan menu File lalu pilih Open
- Pada saat muncul kotak dialog Open, file tersebut tidak tampak di folder tersebut, karena format file yang tersimpan tersebut bukan .xls. Untuk memunculkannya, pilih All Files pada menu dropdown Files of Types seperti terlihat pada gambar. Setelah muncul, pilih file inventor.dbf, dan tekan Open.
- Simpan file dengan perintah Save As dengan nama “Inventory”.
2. Import Data
Import data pada dasarnya juga merupakan proses membaca data akan tetapi dengan cara membuat koneksi dengan sumber data aslinya. Dengan metode ini, data yang Anda baca selalu terhubung secara online dengan file aslinya. Data yang ditampilkan akan berubah seandainya memang ada perubahan data pada file inventor.dbf dan Anda meng-update-nya.
Langkah:
- Pilih menu Data –Import External Data – Import Data.
- Setelah itu akan muncul kotak dialog Select Data Source, lalu buka inventor.dbf yang terletak pada direktori C:/Data.
- Selanjutnya akan muncul kotak dialog Import Data yang memberi pilihan dimana file tersebut akan diletakkan. Secara default, file akan ditempatkan mulai sel A1. Lalu tekan OK.
- Simpan file dengan nama “Persediaan”.
Audit in a computer-based environment
Saat ini hampir semua organisasi menggunakan komputer untuk berbagai keperluan termasuk pengolahan informasi akuntansi. Tingkatan pemanfaatan komputer sangat beragam dari hanya satu atau dua aplikasi stand-alone seperti billing dan payroll, sampai berbagai aplikasi yang terintegrasi dengan general ledger. Penggunaan komputer oleh organisasi tertentu bahkan lebih luas cakupannya, tidak hanya mengotomatisasi fungsi akuntansi, melainkan juga meliputi fungsi lain dalam organisasi.
Terlepas dari tingkatan penggunaannya, pemanfaatan komputer oleh sebuah organisasi akan berdampak pada munculnya risiko-risiko baru. Sebagai contoh, dalam lingkungan berbasis komputer, kesalahan yang sejenis dapat terulang sampai ribuan kali dalam sehari karena adanya konsistensi dan kecepatan yang tinggi dalam pengolahan komputer. Di samping itu, penggunaan komputer juga melahirkan bentuk-bentuk kejahatan baru yang tidak pernah terjadi dalam lingkungan manual. Misalnya transaksi-transaksi on-line dengan internet yang menggunakan kartu kredit orang lain secara tidak sah.
Mempertimbangkan risiko-risiko tersebut, banyak organisasi kini harus menerapkan metode-metode pengendalian baru untuk mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan maupun tindak kejahatan yang terkait dengan pemanfaatan komputer. Bagitu juga, auditor kini juga harus menguasai teknik-teknik pengujian audit yang efektif dalam lingkungan organisasi berbasis komputer. Auditor tidak hanya semata-mata mengandalkan metode audit manual yang sangat tergantung dengan pengumpulan dokumen-dokumen dari auditee. Para auditor kini harus memanfaatkan komputer sebagai alat bantu audit untuk menguji pengendalian (test of control) dan melakukan pengujian substantif.
Untuk bisa melakukan hal-hal tersebut, kini auditor dituntut tidak hanya mengusai teknik-teknik audit manual, melainkan juga teknik-teknik audit berbantuan komputer. Auditor dituntut untuk menguasai ilmu-ilmu baru dibidang teknologi informasi, terutama terkait dengan konsep dan desain sistem serta teknik-teknik audit berbantuan komputer (TABK). TABK secara singkat dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik audit dengan alat bantu berbasis komputer agar audit dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Sebelum mengeksplorasi lebih jauh mengenai TABK, ada baiknya kita mengetahui model dasar sebuah sistem informasi dan penyimpanan data. Sistem informasi, khususnya yang berbasis komputer, dapat diartikan sebagai sekumpulan proses yang mengolah data menjadi informasi dengan bantuan komputer. Untuk kebutuhan audit, auditor dapat memandang suatu sistem informasi dalam beberapa komponen dasar yaitu input, proses, output, dan database. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa input adalah data masukan yang akan diproses menjadi informasi. Dalam sebuah sistem informasi akuntansi, input ini biasanya berupa dokumen-dokumen sumber pembukuan. Lalu, proses adalah pengolahan data masukan menjadi informasi dan hal ini dilakukan oleh sebuah aplikasi atau program yang tersimpan dalam sistem komputer tersebut. Pemrosesan data ini biasanya melibatkan sebuah database yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Sedangkan, output merupakan hasil pengolahan data. Sedangkan database adalah tempat atau media penyimpanan data masukan dan keluaran. Hubungan antara keempat komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Konsep Database
|
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa yang dinamakan record tidak lain merupakan baris atau row sedangkan field merupakan kolomnya. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa record pertama terdiri informasi Andi, Jalan Antang, dan 12345 yang masing-masing berada dalam field nama, alamat, dan telepon.
File database biasanya dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu master file, transaction file, dan reference file.
a. Master File – File ini biasanya terdiri dari data yang statis dan jarang berubah. File ini biasanya hanya berisikan record yang tidak berulang, dimana satu record hanya muncul satu kali. Contoh dari file jenis ini adalah data daftar rekening (chart of account), data klien, data supplier, data produk dan lain sebagainya.
b. Transaction File – File ini biasanya terdiri dari data yang dinamis dan selalu berubah. Contoh dari jenis ini adalah data jurnal umum, data penjualan, data pembelian, data pembayaran, dan lain sebagainya.
c. Reference File – File ini biasanya terdiri dari data yang digunakan sebagai referensi untuk master file dan transaction file. Contoh dari file jenis ini adalah data kode jenis transaksi, data kode cabang, data kurs, data kode unit kerja dan lain sebagainya.
Read more...